mushroomstoreusa.com – Pacu Jalur Kuansing 2025 di Kuantan Singingi, Riau, tinggal enam hari lagi, namun bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) belum kunjung tiba. Bupati Suhardiman Amby menyatakan bahwa dukungan pusat hanya sebatas konsep acara. Untuk itu, artikel ini mengulas persiapan Pacu Jalur Kuansing, tantangan pendanaan, kebutuhan infrastruktur, dan panduan praktis untuk mendukung festival budaya ini.
Persiapan Pacu Jalur Kuansing 2025
Bupati Suhardiman Amby mengumumkan persiapan Pacu Jalur Kuansing telah mencapai 70% pada 14 Agustus 2025. Untuk itu, panitia fokus menata Tepian Narosa sebagai lokasi utama festival yang dimulai pada 20 Agustus. Selain itu, pekerja merampungkan tribun kayu untuk penonton dan menata tepi Sungai Kuantan yang baru dinormalisasi. Dengan demikian, persiapan teknis hampir selesai. Oleh karena itu, festival ini siap menyambut ribuan wisatawan. Akibatnya, Pacu Jalur Kuansing akan menjadi perayaan budaya yang meriah.
Panitia juga menyiapkan turap lokal untuk mempercantik venue. Untuk itu, kerja keras ini menunjukkan komitmen daerah.
Tantangan Pendanaan dari Pusat
Suhardiman menyayangkan minimnya bantuan finansial dari Kemenparekraf untuk Pacu Jalur Kuansing. Untuk itu, dukungan pusat hanya berupa konsep acara, tanpa dana nyata. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kuansing masih menanti bantuan APBN. Dengan demikian, pendanaan lokal menanggung sebagian besar biaya. Oleh karena itu, keterbatasan ini menghambat pengembangan festival. Akibatnya, persiapan infrastruktur bergantung pada sumber daya daerah.
Suhardiman berharap kunjungan Presiden atau Wapres membawa bantuan konkret. Untuk itu, dana pusat sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan acara.
Kebutuhan Infrastruktur Permanen
Infrastruktur menjadi tantangan utama Pacu Jalur Kuansing. Untuk itu, tribun penonton masih menggunakan kayu, yang kurang aman dan tahan lama. Selain itu, Suhardiman mengusulkan pembangunan stadion permanen untuk mendukung festival berskala nasional. Dengan demikian, fasilitas modern akan meningkatkan pengalaman wisatawan. Oleh karena itu, bantuan APBN sangat mendesak. Akibatnya, Pacu Jalur Kuansing dapat bersaing dengan destinasi wisata lain.
Normalisasi Sungai Kuantan juga penting untuk mencegah pendangkalan. Untuk itu, alat berat digunakan untuk menjaga alur sungai.
Dampak Festival bagi Ekonomi Lokal
Pacu Jalur Kuansing mendorong ekonomi lokal melalui UMKM dan pariwisata. Untuk itu, festival ini menarik ribuan pengunjung, meningkatkan penjualan makanan dan kerajinan. Selain itu, acara ini mempromosikan budaya Riau di kancah nasional. Dengan demikian, ekonomi Kuansing tumbuh signifikan. Oleh karena itu, festival ini menjadi motor penggerak pariwisata. Akibatnya, masyarakat lokal mendapat manfaat finansial.
FAQ tentang Pacu Jalur Kuansing
- Apa itu Pacu Jalur Kuansing?
Festival balap perahu tradisional di Kuantan Singingi, Riau. - Kapan festival digelar?
20-24 Agustus 2025 di Tepian Narosa. - Apa tantangan utama festival?
Minimnya bantuan finansial dari Kemenparekraf. - Infrastruktur apa yang dibutuhkan?
Stadion permanen dan tribun modern. - Bagaimana dampak ekonomi festival?
Meningkatkan pendapatan UMKM dan pariwisata. - Apa status persiapan saat ini?
Sudah 70% rampung, termasuk tribun kayu. - Bagaimana mendukung festival?
Promosikan di media sosial dan kunjungi acara.
Tips Mendukung Pacu Jalur Kuansing
Berikut panduan untuk mendukung Pacu Jalur Kuansing:
- Kunjungi Festival: Hadiri acara untuk nikmati budaya Riau.
- Promosikan di Media Sosial: Bagikan informasi Pacu Jalur.
- Dukung UMKM Lokal: Beli produk lokal di Tepian Narosa.
- Advokasi Infrastruktur: Dorong bantuan APBN untuk stadion permanen.
Untuk itu, dukung festival ini dengan antusias. Dengan demikian, Anda memajukan budaya dan ekonomi melalui Pacu Jalur Kuansing. Oleh karena itu, jadilah bagian dari perayaan meriah ini.